HOPE IS A DREAM THAT NEVER SLEEP
Harapan. Banyak sekali orang bisa
bilang mereka menggantungkan hidup ini pada harapan, berdoa dan berdoa berharap
kehidupan ini membaik dan membaik dan tak jarang juga manusia sangat percaya
pada harapan.
Let
me tell you about the hope my friend.
Kisah
ini akan Aku ceritakan sebenarnya saat Aku berumur 55 atau 60 tahun nanti, insha Allah. Ketika nanti tubuh tidak
bisa diajak bersahabat bekerja keras di kantor dan ketika itulah nanti Aku akan
beristirahat dengan menuliskan semua perjalanan hidup Aku.
Saat
itu Aku berusia 14 tahun, cerita ini dimulai saat itu nenek meninggal dunia.
Mulai hari itu Aku memulai kehidupan dengan berjuang dan harapan. Jauh sebelum
hari meninggalnya nenek, ibu telah berangkat ke kampung (Malang) untuk
menjenguk nenek. Kira kira 2 minggu disanalah, ketika nenek bilang semua baik
baik saja, Ibu pulang dengan perasaan waswas.
Ternyata firasat seorang ibu itu memang kuat. Ibuku tiba di rumah pukul 02.00 WIB
dan Nenek meninggal 04.00 WIB. Teman, waktu memang bisa membunuh orang kapan
saja, pada saat itu totally Ibuku
berubah menjadi sosok yang keras terhadapku.
Ya,
benar sekali penyebabnya karena ketidak kuatannya seseorang membendung
kehilangan. Aku belum tau apa apa soal kehilangan pada saat itu, tapi yang aku
tahu kehilangan benar benar menyedihkan hingga bisa mengubah sosok ibu yang
penyayang menjadi sosok yang keras terhadap anaknya.Mulai saat itu Aku yang terbiasa
riang gembira mulai murung dengan keadaanku. Oh iya, Aku adalah anak yang
berprestasi baik, selama SD aku berperingkat 1 selalu dan selama SMP aku tak
pernah keluar dari ranking 10 besar. Saat SMA beda cerita.
SMA
itu masa terbahagia yang pernah ada dalam hidup ini. Bagiku mungkin. Dimasa ini
semua anak itu remang remang, meraba raba. Ada yang dewasa katanya, bijak
katanya, dan lain lain. Namun masa SMA itu lucu teman, Menyenangkan pernah ada
di SMA merasakan sakitnya patah hati, senangnya cinta pertama, dimarahi guru,
bolos jam pelajaran, bercandaan dengan teman lalu diusir semua ada dalam memori
kisah masa SMA.
SMA
itu adalah masa pertama dalam masa harapan, saat itu aku berharap aku akan
menjadi seorang direktur pertamina karena sebuah tugas makalah yang menuntutku
untuk bermimpi mau apa kedepannya. Ditengah tengah hidupku yang penuh
kekerasan, aku berusaha untuk mewujudkannya meskipun sebenarnya dalam hatiku
aku ingin sekali menjadi sosok lain. Saat UN datang dan hasilnya selesaipun
masih banyak pekerjaan rumah untuk memperbaiki diriku sendiri. Aku yang gagal
di SBMPTN, aku yang gagal di UM UGM, aku yang diposisi cadangan no 4 di
Politeknik Negri Malang, aku yang diposisi cadangan no 8 di Universitas
Brawijaya dan aku yang diposisi cadangan 1 di ITS. Itulah kenapa dibeberapa
tempat orang dapat mengartikan harapan sebagai hal yang akan membuatmu bingung
mau mengejar apa.
Hari
itu hari paling menyedihkan bagiku, gagal disemua universitas negri, tidak ada
teman, tidak ada support dari keluarga, sendiri dalam hening serta gagal yang
menghantui. Akhirnya aku sadar bahwa kehidupan itu hampir 75% nya gagal.
Keyakinan itu timbul dan disanalah aku mulai berharap aku akan menjadi pribadi
yang baik. Saat ini aku meniti karir ku di Universitas Gunadarma dan tulisan
ini akan sempurna saat aku lulus dengan nilai baik, dapat kerja, mapan, dan
menjadi orang sukses. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar